Difitnah Melecehkan Tiga Wanita, Diusir Dari Rumah Kontrakan, Azwardi Kapok Ngamen di Stabat

Langkat – metrolangkat-binjai.com

Nasib apes dialami Azwardi Lubis alias Zuan (36) warga Lingkungan VII, Kelurahan Kwala Bingai, Kabupaten Langkat.

Bacaan Lainnya

Pasalnya, pria yang kesehariannya bekerja sebagai pengamen dari Cafe ke Cafe ini, dituding melakukan pelecehan seksual di kampungnya. Parahnya lagi, ia beserta keluarganya pun nyaris saja menjadi korban main hakim sendiri saat warga beramai-ramai mendatangi kontrakannya.

Namun tudingan itu akhirnya tidak terbukti. Namun atas kejadian itu, Zuan dan keluarganya mengalami trauma berat hingga akhirnya mendatangi Polsek Stabat dengan tujuan membuat laporan, Rabu (3/7).

Menurut pengakuan Zuan, aksi yang dilakukan warga diduga ada yang menungganginya. Meski begitu, penyidik di Polsek Stabat menyarankan untuk melakukan mediasi dengan semua pihak yang terlibat.

Saat dikonfirmasi awak media, Zuan sempat menerangkan bagaimana mulanya ia dituduhkan dengan hal tersebut.

“Malam itu sekitar bulan Mei 2024, saya masih ngamen di Ayam Geprek Stabat. Setelah itu, ada seorang kawan yang menyuruh saya untuk pulang karena ada masalah berat,” ujar Zuan didampingi rekannya bernama Aliandi, Kamis (4/7).

Akhirnya, dengan penuh rasa cemas, Pengamen Langkat ini pun pulang ke rumah kontrakannya.

Namun, begitu dirinya tiba dikediamannya, Kepala Lingkungan (Kepling) setempat juga sudah berada disana. Tidak hanya itu, puluhan warga lainnya pun sudah berkumpul disekitar lokasi.

Kepling pun akhirnya menyampaikan terkait adanya dugaan pelecehan terhadap tiga orang wanita yang diduga dilakukan oleh Zuan. Parahnya lagi, ada beberapa warga yang mencoba menyerangnya, namun berhasil ditepis oleh istrinya yang saat itu sedang menggendong anaknya yang masih kecil.

Zuan pun terkejut dengan tuduhan yang disampaikan oleh Kepling. Sebab, setiap Zuan mempertanyakan apa kesalahan yang telah dibuatnya, warga mencoba menyerang musisi jalanan itu.

“Pas ditanya kepling kepada korban-korban, tidak ada satu pun yang mengatakan kalau saya ada melecehkan mereka. Gegara saya sering pakai handuk keluar rumah saat mengambil wudhu. Kebetulan saya mengambil wudhu disebuah keran yang berada diluar rumah. Inilah yang dijadikan dasar mereka menuduh saya. Bahkan tidak ada satu pun yang mengatakan kalau saya menunjukkan kemaluan saya kepada mereka,” beber Zuan.

“Kalau saya keluar cuma memakai handuk di lingkungan rumah saya, itukan hal yang wajar. Saya pun tidak pernah merasa ada melecehkan siapa pun. Kepling ngakunya menerima informasi terkait hal itu dari warga sekitar bernama Bambang. Saya tidak terima diperlakukan seperti ini. Apalagi anak sayapun sampai saat ini masih trauma,” sambungnya.

Namun, warga yang terlanjur geram dengan tuduhan yang beredar, malah mendesak agar Zuan diusir dari kontrakannya. Berselang dua hari, ia pun meninggalkan rumah kontrakannya dan pindah ke Kota Binjai.

Pengamen jalanan di Langkat ini pun mengaku merasa malu dengan tuduhan yang diarahkan kepadanya dan enggan mengamen lagi di Kota Stabat. (kus/yong)

Pos terkait